Laman

Rabu, 23 Februari 2011


    
FF; shinee
Judul  : i still love you
Cast  : -kim hyoona
           -shinee
           - han minjoon
I still love you

=p.o.v. author (kim hyoona)
     Aku duduk selonjoran di bwh kerindangan pohon sakura di pertengahan musim semi. Lapangan basket ini menjadi ramai sejak 10menit yg lalu. Kulihat seorang namja yang d krubungi sekelompok anak SMA yg baru plg bimbel.  Ya dialah choi minho. Yang 5thn lalu adalah shabatku. Dari sd hingga smp. Dan sebelum dia menjadi model, hingga mengharuskan.a pindah dri taegu ke seoul.
      Minho melirik ke arahku. Membuat pipiku bersemu merah. Kualihkan pandanganku. Mencari mp3 biru yang selalu ku bawa. Sebuah tangan mendarat di hadapanku dgn mp3 biru yg ku cari.
     “ ini kan yg kau cri..?”
     “minjoon oppa..??”
     “kmarin kau meninggalkannya di rmhku.!!”
     “oh, mian oppa..!!!”
     “hyoona..!!! ayo main lagi!!” kata minho.
    “annyeong hasseio...!!! kau choi minho kan..?? Dari shinee???”
    “ne, emmb, dan kau..??”
    “aku han min joon.!!!”
   “senang bertemu dgnmu...!!!” kata minho tersenyum tipis.
    “aku tdk mau. Aku harus kembali k kedai sekarang.!” Kataku mengemasi handuk dan botol air mineral yg kubawa tdi.
    “biar aku antar!!” seru minho dan min joon oppa serempak
    “ah tidak usah. Aku bisa naik sepeda. Annyeonghi jumusipsio!!!” kataku meninggalkan mereka. Kukayuh sepedaku keluar lapangan dan beranjak menuju tempat biasa ku habiskan saat sore dan libur sekolah.
***
       Satu jam sudah aku menunggu duduk di kursi pelanggan, mendengarkan lagu-lagu merdu boyband kesayanganku shinee. Ku ‘play’ lagu replay. Sesekali ku ikuti lirick lagu yang begitu menenangkan hatiku. Dan jika ku merindukan namja yang jauh dariku namun suaranya terekam dlm lgu2. Choi minho yang slalu ku rindu kala jauh,namun kadang kuterganggu akan kehadirannya.
       Pintu terbuka. Spontan ku berdiri dan melepas headset yang menempel di telingaku.
          “annyeong hasseio..!!!” seru suara org yg masuk.
          “annyeong hasseio!” balasku tertegun. Minho dtg dgn ke4 personil shinee yg lainnya.
          “hyoona siapa yg dtg???” tnya bosku dri dlm dapur.
         “ shinee.!” Jawabku tak percaya.
         “mwo? Shinee te??” tanya bosku lagi. Mengintip dri dlm dapur.
          “annyeong hasseio..!!!” sapa sang leader onew.
         “silahkan duduk.!!!” Kata bosku ramah.
         “gumawo!!!” jawab taemin polos dgn senyumnya.
         “kalian pesan apa..???” kataku segera memberi daftar menu.
        “hyoona ah..???” tanya jonghyun.
         “ne..!!!” jawabku.
         “ dia memang yeoja yg manis. Pantas minho bangga mengajak kami berlibur ke taegu untuk bertemu dgn mu.!!” Kata key tersenyum. Kulihat minho, ia hanya tersenyum dan ku lihat goresan pink di pipinya.
        “noona! Suatu kebanggaan. Aku boleh masuk ke kedai ice krim ini dan bertemu dgnmu. naneun taemin imnida.” Kata taemin konyol.
        “hehehe J. Aku mengenal kalian semua. Leader shinee onew oppa. Leader vocal jonghyun oppa. Leader dance taemin maknae. And key oppa as reaper,vocal,and dance jga.!!!”
          “hei kau melupakan aku..!!!”protes minho.
          “oh ya? Kau bagian dri shinee?? Sebagai apa.???” Godaku.
         “ I am a shinee’s laeder reaper. “ kta minho mendramatisir.
        “yah…yah…yah….!!! Kalian mau….” Belum selesai aku menanyakan pesanan mereka, minho telah terlebih dahulu menarik tnganku keluar kedai.
         Aku mencoba melepaskan genggaman tangannya yang kuat. Mengalihkan pandanganku. Minho saja tetap menatapku dgn tatapan mengintimidasi siapa saja yang menatapnya. Ya, itulah yang biasa dia layangkan padaku bila dia menginginkan sesuatu.
         “kau mau bermain basket lagi dgnku?”
          aniyo! Kau masih berhutang padaku!”
          “he?? Hutang apa…???”ujarku mengusap pergelangan tanganku yg di tariknya.
          “mana kado ulang tahunku?” tagih minho.
          “hei! Ulang tahunmu masih 3 bulan lagi!”
         “oh! Kalau begitu hari ini ulang tahunku!”
          “mana bisa??”
          “bisa! Besok sore kita jalan-jalan!” kata minho seenaknya. Dia masuk  kedalam kedai meninggalkanku. Aku tertegun. Itu yang selalu di lakukannya sejak dulu. Meng-iyakan hal yang seharusnya tidak.
****
    *keesokan harinya*
         Aku mengayuh sepeda sampai di tempat yang kmarin ku kunjungi bersama minho. Segera ku lakukan undering dan di ikuti lay up. Terakhir 3point yang selalu susah kumenangkan bila beradu dgn minho.
             “ mana mungkin bisa melakukan 3point dgn cara seperti itu?!!” ejek namja berbaju merah dan celana hitan pendek.
            “minho?? Bukannya kau telah kembali ke seoul?” tanyaku heran.
            “tidak! Mana mungkin aku mengajakmu jalan-jalan jika hari ini aku pulang?” kata minho menjitak kepalaku  dan mengambil alih bola yang ku bawa.
           “ aaw! Kau ini, apa selalu begini jika bertemu dgn seorang yeoja?”
          aniyo! Hanya dgn kau saja!” katanya. Dia men-drible bola dgn kombinasi crossover di tambah dgn 3point. Bola tepat masuk ke dlm ring dgn mulus. Minho menatapku dgn tatapan meremehkan, dan tersenyum puas. Ku lihat beberapa bulir keringat keluar dari pori-pori kulit dahinya. Dia begitu menikmati bermain basket hingga tdk merasakan keringatnya keluar. Dan itulah yang membuat dia Nampak lebih berkharisma saat bermain basket dan tertawa lepas.
          “ hei! Jangan bengong!” kata  minho
          “ ya  ya! Kalau itu aku jga bisa!”
          “coba saja!!”
          Aku mencoba 3point yang biasa aku lakukan. Tapi sayang gagal.
          “mana mungkin bisa jika tidak ada power sama sekali!” kata minho mendekatiku. Memegang bola yang ku pegang.  Posisinya begitu dekat dgnku, hingga membuatku salh tingkah.
          “ sudah! Tidak perlu kau ajari! Aku biasa! Lihat ini!” kuhindari minho. Mencari posisi yang pas agar aku bisa menembaknya. Yeah kali ini masuk dgn sempurna.
           “ kau lihat itu?  :P” ejekku.
           “ apa itu? Kau menginjak garis” kata minho tdk terima.
           “ yang penting point :P”
           “tidak…tidak…!”
           ‘so night I wonder why. What can Ido to make it right. Everything will be allright. So jojo just tell me why….!!’ Handphoneku bordering. Suara lembut minho yang terekam dalam lagu jojo membuat pipiku bersemu merah. Kulihat minho tersenyum tipis.
            “annyong hasseio!! Hyoona imnida!”
            “ mwo…?? Ne…!!!” kututup telfonku.
            “ 2 tahun kau tak pernah mengganti suaraku! Kau benar-benar fans beratku!! Hahaha :D”
           “ yah terserah apa katamu.” Kataku cuek.
           “ nanti sore ku jemput kau jam 4 sore!”
             “ aku ada janji!”
             “ hei! Aku terlebih dulu membuat janji dgn mu!!” protes minho.
             “ dia telah mengajakku 2 hari lebih awal darimu.”
             “siapa dia? Siapa orang apalagi namja yang akan sial mengajakmu pergi??”
            “han min joon!!” kataku mengambil bola yang di bawanya. Ku tinggalkan minho dgn wajah kecewa. Puas rasanya membuat dia marah.
****
               Aku telah duduk di meja kasir. Menunggu pelanggan memesan lagi. Pintu terbuka. Aku dan bosku langsung brdiri dan menyapa orang yang barusan datang.
          “annyeong hasseio..!!!” sapaku.
          “ annyeong hasseio..!!” balas namja yang ku kenal. Han min joon.
          “ min joon oppa! Ada apa??”
         “ aku barusan dari rumahmu. Adikmu menitipkan ini padaku. Untukmu.!” Katanya menyodorkan amplop biru padaku.
           “apa ini?”
           Minjoon hanya menggeleng. Menghampiri bosku meminta segelas air. Ku buka amplop biru manis itu. Sebuah surat dari minho.
                  ‘to: Hyoona.
                  Hyoona,mian! Hari ini aku harus kembali ke seoul. Aku tahu, harusnya sore ini kita                                             mengelilingi kota sambil bersepeda. Membeli ice cream dan bermain bersama. Sama sperti saat tiap sore kita lalui dulu. Dan aku akan menunggu kata ‘ya’ terucap di bibirmu saat ulang tahun ku yang ke-19 nanti. Itulah hadiah ulang tahunku yang plg kutunggu darimu. Gumawo! Karna telah menjadi sahabatku hingga saat ini.’
               Aku tersenyum tapi dalam hati  menangis. Knapa dia plg secepat ini? Rasanya baru kmarin kami menghabiskan waktu bersama,. Tapi mengapa hari ini dia harus plg? Biasanya dia akan mengulur-ulur waktu kembali ke seoul apabila telah menginjakkan kaki di taegu. Aku menyesal. Knapa tadi aku tdk menghabiskan waktu lbh lama dgnnya.
             Ku lebih susah mentranslette kata-kata minho. Apa maksudnya kata ‘ya’ dariku? Apa slama ini aku tdk pernah meng-iyakan kata-kata minho? Bacaan dlm surat minho membuatku melemas. Hingga membuatku terduduk di lantai. Ku menundukkan kepala kecewa. Ternyata slama ini aku hanya sahabat untuk minho. Dan sahabat akan tetap menjadi sahabat.
              Aku bagaikan mengharapkan sesuatu yang mustahil. Berharap minho menjadikanku sebagai yeoja yang istimewa. Dan minho bisa menjadi namjachinguku. Ha mustahil! Biasa menjadi sahabat minho saja, adalah hal yang tak ternilai harganya.
              Ku angkat kepalaku. Minjoon oppa memberi tissue kepada ku. Tak kurasa butiran kecil airmataku keluar. Ya, karna minho aku tersenyum, marah,jengkel, dan di buatnya menangis.
****
              Jam 4 sore aku berpamitan pulang lebih awal. Aku terpuruk dlm kesedihan, memikirkan seseorang yg blum tentu memikirkanku. Aku terduduk lemas di bangku taman yang ku lwti tiap harinya. Yang kurasa hatiku masih menagis, begitu pula dgn mataku.
              Ku pejamkan mataku. Membayangkan kenangan terdahulu bersama minho. Yang ku ingat, dgn spontan dia hendak memyelamatkanku dari ambruknya tiang bendera, tapi malah mengenai kakinya, hingga membuatnya butuh gips yang menempel slama 2 minggu di kakinya. Dan di ulang tahunku yang ke 12. 12 hari sbelumnya, 12 anak dgn 12 balon di kirimnya tiap hari. Begitulah choi minho yang ku kenal. Tak peduli tapi begitu ramah dan hangat sikapnya bila mengenal lbh jauh.
               Aku memejamkan mata dan tersenyum. Aneh mungkin tanpa sebab aku tersenyum sendiri. Saat ku buka mataku, surprise yang kudapat.  Kudapati seorang anak kecil telh duduk di sebelahku.
              “noona hyoona ah?”Tanya suara kecil nan lucu itu memegang seikat balon berwarna.
               “ne..! adik kecil, sedang apa di sini!”tanyaku. dia tidak menjawab. Hanya menyodorkan seikat balon itu padaku.
               “untukku?”. Dia hanya menagangukkan kepala. Ku berikan satu balon untuknya.
                “ gumawo!” balasnya tersenyum. Kmudian meninggalkanku. Berlarian kecil menuju pohon besar. Aku mengikutinya.
              Aku terkejut. Tiba-tiba ada tangan yang biasa menarikku .
                “minho? Kau masih di sini?” tanyaku keheranan.
                “ ne!”
                “ bukankah kau sudah kembali ke seoul?”
                “ne!”
               “ tapi surat itu?”
               “ hahaha… :D ! kau ini gampang sekali dibodohi. Sudah dua kali aku membohongimu. Tapi kau mudah sekali di tipu..!!! hahahaha :D” ku jitak kepalanya. Karna dia aku menangis. Ah ingin marah rasanya. Namun rasa kemarahanku terhapus oleh tawanya yang membuatku damai.
             “ saengil chukka hamnida…. Saengil chukka hamnida…!!’ aku menoleh. Kudapati shinee ada di situ. Membawa tart chocolate. Dan anak kecil tadi di gandeng key.
            “ wau! Apa ini..??”
            “ saengil chukka hamnida noona!” kata taemin.
            “mwo?”
            “ ne saengil chukka hamnida hyoona!!” kata minho.
            “ tapi ulang tahunku kan masih 2 hari lagi? Tanggal 24 kan??”
           “ne skarang lihat tanggal berapa?? Ckckc kau masih saja sma seperti yang dulu. Tidak penah bisa mengingat ulang tahunmu.” Kata minho mengacak rambutku.
             “ ne! sekarang kau resmi berusia 18 tahun..!! J
             “saengil chukka hamnida noona!!!” kata anak kecila tadi yg tdk salah memang yoogeun.
             “ gamsahamnida!” kataku terharu.
              “tiup lilinnya dan buatlah pemintaan!” kata jonghun J. Menyodorkan tart itu.
             “ make a wish hyoona!!!” kta onew dgn bhs inggrisnya yang fasih
             Aku memejamkan mataku. Dalam hati aku membuat perharapan, dan ku tiup lilin sejumlah 18 batang berapi.
             “lihat ini…!” kata minho menyodorkan kotak.  Ku raih dan kubuka. Sepasang gelang merah-biru.
             “gelang??”
             “ne! aku tahu, bahwa kau menyukai berbagi bentuk gelang. Karna itu ku memberimu gelang.”
               “sepasang?”
               “ne! berwarna merah bisa kau pakai, dan yang berwarna biru bisa kau berikan pada namja yang kau cintai.”
              “ minho! Ayo berangkat!! Hyoona saengil chukka hamnida!! Mian! Minho harus ku bawa sekarang!! Kami harus segera kembali ke seoul!!!” kata onew berpamitan.
            “saengil chukka hamnida hyoona!!!” kata minho mencium keningku yang tertutup poni.
          Dia berlalu pergi mengikuti onew. Key menyalamiku dan member selamat. Jonghyun pun sama, begitu pula taemin yang memelukku dan berlalu pergi semua menuju mobil van putih.
           Semua serasa begitu singkat. Kutundukkan kepalaku. Memandang hadiah dari minho. Gelang merah ini akan ku pakai. Sebagai tanda aku mencintai minho. Si pemberi gelang. Dan akan menyimpan gelang berwarna biru. Karna aku tahu aku hanya sahabat untuk minho. Dan sahabat akan tetap menjadi sahabat.  Sedangkan gelang biru ini hanya akan terpasang di tangan minho. bukan namja yang lain. Apapun yang terjadi aku akan tetap mencintai minho. entah cinta apa. Cinta seorang teoja pda namja. Fans pada idolanya, atau hanya cinta monyet sahabat belaka.
****
3 bulan kemudian
              Hari ini tepat ulang tahun minho yang ke 19. Aku telah siap dari rumah berjalan menuju taman. Itu yang selalu ku lakukan 5 tahun ini saat ulang tahun minho. aku tak tahu mengapa. Tapi sehari penuh aku duduk di taman menunggu sesuatu yang tak pasti. Mengharapkan kehadirannya yang pasti takkan dtg. Mungkin itu tanda begitu mencintainya ataukah justru ku tak boleh mengharapkannya.
              Dan seperti biasa. Aku termenung di kursi taman. Tiba-tiba gelap pekat. Sebuah tangan menghalangiku pemandanganku.namun kini terang kembali. Seorang namja duduk di sebalahku. Mengenakan baju biru dgn jaket yang begitu ku kenal dan bercelana jeans hitam, memasang senyum pdaku.
             “minho??” tanyaku heran, dia datang tanpa memberitahuku sebelumnya.
             “ ne! apa kau tak mau mengucapkan saengil chukka hamnida pda ku??”
            “embh, saengil chukka hamnida!!”
            “ jangan terlalu di paksa…!!! Hehehe..!!! gumawo!!!”
             “ hyoona!! Bolehkah aku menjadi pemilik pasangan gelang merahmu itu…???
             “Mwo? Apa maksudmu??”
             “bolehkah q memiliki gelang biru itu??”
             “tapi inikan hadiah ulang tahunku dari mu!!”
               “ne!!maukah kau menjadi yeojachinguku??”
             “ah! Jangn memggodaku!!”
              “aku serius! Maukah kau menjadi uyeoja chinguku??” katanya serius menatap mataku dgn tatapn lembut namun dalam.
                 Aku belum menjawabnya. Karna ku masih binggung. Ku peluk minho. dan kubisikkan kata ‘saranghae’. Minho melepaskan pelukanku. Matanya berbinar cerah. Tatapannya kini mulai melembut. Bahkan lebih dalam dan lembut dari pada tadi.
                Hatiku serasa hujan embun. Tuhan mengabulkan permohonan ulang tahun ku. Berharap jika minho memang cintaku, dia akan datang menemuiku saat aku menunggu kehadirannya yang tak pasti, seperti hari ini. Dan kini choi minho lah yang menjadi pemilik gelangcintaku. =)